Jumat, 11 Oktober 2013

Resep Awet Muda ya Senyum


Yaa Rabb, kami hambaMu yang lemah. Sungguh hanya Engkaulah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.  Ya Allah dengan karuniaMu kami dapat tersenyum kepada sesama umat muslim. Terima kasih Yaa Rahman, atas cinta kasihMu kami masih merasakan ni’mah yang telah Engkau karuniakan kepada kami. Hanya kepadaMu kami berlindung dari segala macam bahaya yang mengintai kami. Terimalah taubat kami Yaa Allah, ampunilah dosa kami yang luas bagai samudra dan besar bagai dunia ini Ya Allah. Sesungguhnya hanya Engkaulah yang Maha Pengampun.
Sudahkah anda tersenyum hari ini? Kepada siapapun pastinya. Senyum dari kita pasti akan disambut hangat pula oleh orang yang sudah kita lempari senyum tadi. Betapa berbunga-bunga hati saat keindahan dibalas dengan keindahan pula. Jangan sekali-kali kita cemberut kepada orang yang telah kita memberi senyum kepada kita. Sebab hal itu dapat membuat dosa menghampiri kita, tak ada yang mau kebaikan di babalas dengan keburukan, bukan? Berusahalah kita membalas yang baik-baik kepada orang yang telah memberi kita kebaikan. Supaya pahala dari Allah selalu tercurahkan kepada kita.
Pernahkah kita berfikir bahwa ni’mah dari Allah sungguhlah banyak. Pertama, kita masih bisa bernafas. Kedua, kita masih diberi ni’mah sehat jasmani dan rohani dan masih banyak lagi ni’mah yang diberikan Allah kepada kita. Tak ada alasan kepada kita untuk selalu kufur akan (ni’mah) itu. Senyum dari kita sangatlah berarti karena dapat merontokkan dosa kita sedikit demi sedikit dan juga dapat mempererat tali persaudaraan. Banyak cara yang dapat kita lakukan untuk selalu tersenyum. Hal yang kecil dan ringan pun dapat membuat kita tersenyum.
Tersenyum termasuk olahraga wajah yang murah karena mengangkat otot-otot yang ada pada wajah. Penelitian menunjukkan bahwa senyum dapat mengurangi penuaan di wajah karena 13 otot di wajah ikut bergerak. Subhanallah, sungguh hanya Allah lah pencipta yang agung. Tak ada ragu bagi kita atas kenyataan yang ada bahwa senyum adalah keindahan karunia dari Allah. Coba bayangkan kalau manusia selalu cemberut tanpa alasan, betapa susahnya kita menemui segaris senyum dari orang lain. Tapi jangan sampai ya kita cemberut tanpa alasan. Keep smile, Muslimah J

Bercermin pada Kebaikan



Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Ya Allah kami hambaMu yang lemah dan merasa kecil di hadapanMu. Ampunilah dosa-dosa kami Ya Allah, jangan jadikan kami umat yang kufur akan ni’mah mu. Tunjukan kepada kami jalan kebenaran yang selalu terlihat dalam hati kami sehingga tubuh kami mengikuti selalu kebaikan itu. Aamiin
Seorang yang baik. Kira-kira apa yang ada di fikiran kita? Allah, Ibadah, lalu perbuatan terpuji. Ya, itu semua memang betul. Nah, kali ini kita dituntut untuk menjadi insan yang mampu menjadi bayangan cermin dari sifat kita yang baik bagi orang lain. Kebaikan dapat kita peroleh dari orang yang baik pula. Penanaman sifat  terpuji harus ada rasa ikhlas dari dalam lubuk hati yang paling dalam. Hal itu supaya Allah membalas kebaikan yang kita lakukan.
 Suatu kewajiban bagi kita insan yang dirahmati Allah untuk selalu berbuat kebaikan. Semua yang kita tanamkan dengan nilai  kebaikan bagi sesama akan membuahkan hasil lebih dari yang kita tanam. Arahkan hati kita ke arah yang benar, niscaya badan akan mengikuti hati yang baik itu. Pernahkah terbayangkan kalau kita sebagai insan muslim tak memiliki hati yang bersih menuju kebaikan, pasti yang akan terjadi adalah umat menjadi terpecah belah.
Mulai sekarang awali semua dengan perbuatan terpuji. Saya sempat melihat pada status kawan saya, seperti ini bunyinya “sembunyikan kebaikanmu sebagaimana kau menyembunyikan kejelekanmu”. Kata itu sungguh menggetarkan hati. Kita sebagai insan manusia harusnya mampu menyembunyikan kebaikan yag diperbuat, supaya kita tidak masuk pada perbuatan riya’/sombong. Mari kawan kita selalu dekat dengan Allah, cerminkan bagi semua supaya menjadi panutan yang baik..

Waktu yang Dinanti



Vita, mungkin hari ini memang penuh cerita yang romantis, bukan? Lagu hari ini adalah Waktu yang Dinanti dari Ungu. Mungkin sudah lama lagu ini diluncurkan, namun masih enak sekali di dengar kok. Dalam sekali maknanya, apabila dihayati memang berkesan amat romantis. Memang cinta itu banyak sekali pembahasan di kalangan remaja yang lagi masa-masanya jatuh cinta. Segala cara dilakukan demi cinta itu, saat merasa cinta merasuk dalam tubuh seakan tak ada yang mampu mengahalangi,ya.

Kadang cinta yang terpendam untuk seseorang sulit sekali terucap oleh kata. Lebih baik disimpan sendiri tanpa ada kata yang terucap daripada salah tingkah sendiri. “Ketika bunga tak bermekar lagi, dan dunia tak mungkin berputar lagi, saat cinta tak membakar hati ini, kau kan tahu betapa aku mencintaimu betapa aku menginginkan kamu” itu sepenggalan lirik dari lagu Waktu yang Dinanti. Ya kurang lebih seperti itulah pengorbanan cinta sampai akhir dunia pun mereka rela melakukan apapun demi cinta yang mereka ingini.

Manusia memang sudah diberi fitrah olehNya rasa cinta. Diharapakan cinta itu digunakan untuk mencintai yang benar-benar mencintai anda. Jangan sia-siakan cinta yang sudah ada di dalam hati, jangan sampai mencintai hati yang salah. Semoga saja kita dapat mencintai cinta kita dengan penuh cinta pula. Ibaratkan cinta itu mutiara yang dilindungi cangkang yang keras supaya orang lain tak adapat menyentuh cinta itu.

Tanpa Buku Hari Ini, Ya?



Vita, ini kejadian terjadi saat pelajaran KKPI di kelas berlangsung pada jam pelajaran terakhir . Bapak Guru datang dengan wajah yang berseri karena minggu kemarin beliau tidak hadir karena mengikuti workshop. Kemudian tiga kawanku ditugasi untuk mengambil buku dari kelas kami. Ya lumayan lama kawanku mondar-mandir tidak membawa sebuah buku pun. Dimulai dari bengkel elektro sampai tempat guru piket. Ketiga kawanku berlari kesana-kemari sama saja tak membuahkan hasil apapun.
Sampai akhirnya mereka berputus asa. Dicarinya lagi buku itu kembali ke bengkel sampai tempat piket guru. Tenaga yang tadinya mereka kerahkan ternyata letih juga. Akhirnya mereka kembali ke kelas dengan tangan kosong.
“Pak, bagaimana ini ? bukunya tidak ketemu,” kata salah sorang temanku.
“Memang kemarin kalian taruh mana ?” tanya guruku.
“Tempat guru piket, catatan kemarin saya kumpul lengkap dengan latihan 1,” sahutnya
“Ya sudahlah kita hari belajar tanpa buku”
Dua jam pelajaran berlangsung, Bapak Guru memberi soal tanpa ditulis dengan buku.
Vita J
Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Featured Posts

Labels

Kategori

Popular Posts

Pengunjung

free counters