Profil Blogger

Nama saya Nurvita Andriyani atau akrab dipanggil Nurvita, Vita, Inung, Sinur, dan Ayin. Saya lahir di Bantul pada tanggal 28 Maret 1997. Pada umur 3 tahun saya masih tinggal di daerah Srimulya, Piyungan, Bantul. Sejak itu keluarga saya masih atuh tak ada perpecahan. Saya adalah anak tunggal dari Ibu saya bernama Suginem dan Bapak saya Duryani setelah adik saya menginggal karena keguguran dari kandungan Ibu.

Semenjak saya berumur 4 tahun orang tua telah membawa saya ke Klaten tepatnya di daerah Giligan, Jogonalan, Klaten. Kurang lebih 4 tahun saya tinggal di Klaten bersama Orangtua. Pada umur 6 tahun saya masuk disalah satu taman kanak-kanak tepatnya di desa Rejasa nama taman kanak-kanak tersebut adalah TK Pertiwi Rejasa, saya masuk taman kanak-kanak hanya satu tahun karena umur saya yang mepet hehe.

Setelah lulus dari TK kemudian saya melanjutkan ke SD. Orangtua saya telah mendaftarkan di SDN 2 Rejasa sampai saya kelas 2 semester 1. Karena kejadian yang tak terduga Ibuku memutuskan untuk pindah ke Piyungan kembali namun untuk sementara waktu ditunda karena tidak mempunyai ongkos untuk pulang, dengan penuh tangis Ibuku menceritakan kepada saya bahwa Bapak berpamitan pergi ke Pekalongan, Ibupun menceritakan kepada saya bahwa ia hanya diberi uang sepuluhribu rupiah untuk sementara waktu. Sangat sakit sekali rasanya hati Ibuku ditambah sakit lagi bahwa ia tahu sudah dibohongi oleh suaminya sendiri.

Lama mencari info, Bapak saya ternyata tidak berada di Pekalongan. Ibuku terus berusaha mencari ongkos untuk pulang ke Piyungan walaupun hanya dengan berdagang. Akhirnya 2 bulan kemudian saya dan Ibu pulang ke Piyungan. Dengan penuh tangis haru para tetangga mengucapkan selamat jalan untuk saya dan Ibu. Penuh kenangan tentang Klaten, namun dalam hati hanya dapat memendam jauh.

Setelah saya dan Ibuku pulang, pagi hari di Piyungan saya turut ikut serta mendaftar di sekolah baru saya yaitu SDN Jombor. Dengan wajah senang namun masih terbesit rasa sakit hati dari wajah Ibuku. Ibuku berusaha sabar dan semakin menyayangi saya, karena ia tahu bahwa hal yang berharga di dunia ini hanyalah saya seorang.

Hampir setiap pagi saya diantar ke sekolah oleh Ibuku, betapa senangnya hati ini walaupun hanya diantar dengan sepeda tua. Bahkan setiap pulang sekolah pasti seseorang yang aku cari adalah Ibuku. Betapa besar sayangnya padaku, bahkan dia juga pernah berkata kepadaku tak akan mencari Bapakku.

Suatu hari Ibuku pulang dari ziarah kakinya pincang, kemudian Ibuku drop dan ternyata Ibuku terkena penyakit stroke karena ia mempunyai riwayat penyakit darah tinggi, bertambah hancur hati ini. Kira-kira setengah tahun kemudian Bapakku pulang tanpa membawa apapun kecuali badannya yang kurus kering. Bapak mengaku ia baru saja pulang dari Desa Giring entah dimana itu letaknya.

Dua bulan setelah Bapak pulang ia berpamitan kepada Ibuku ingin berdagang di Wonosari. Saya dititipkan kepada istri tua Bapakku yang tidak mempunyai anak, ia juga menyayangiku namanya Mak Dal. Setiap seminggu tigakali saya bergantian menemani Ibu-ibuku tersebut karena saya harus berbagi kasih, bagaimanapun kedua orang itu adalah Ibuku.

Sampai sekarang saya lulus dari SDN Jombor kemudian saya melanjutkan ke SMPN 1 Patuk dengan nilai pas-pasan. Semenjak di SMP saya Bapak sudah jarang pulang ke rumah, jadi saya meminta uang saku harus ke Kepek, Wonosari tempat ia bedagang. Sejak itulah Bapakku berubah drastis perilakunya, biasanya ia menyayangiku tetapi setelah saya sampai di Kepek untuk meminta uang saku tetapi yang saya dapati hanya marah dari Bapak. Bapakpun kadang-kadang tidak memenuhi kewajibannya untuk membiayai sekolahku di SMP. Disini saya juga mendapat keluhan dari kedua Ibuku yang tidak dinafkahi oleh Bapakku. Mak Dal masih bekerja di DM Piyungan ia masih bisa memberi uang untuk makan dan sedikit kekurangan administrasi di sekolah. Namun lain halnya Mak Sugi yang tidak dapat mencari nafkah sendiri, sekarang Mak Sugi hanya diberi oleh Bulik saya (Bulik Ngati).

Sekarang saya sudah hampir lulus dari SMPN 1 Patuk, entah apa masih bisa aku sekolah kalau Bapakku masih saja seperti itu. Namun saya selalu
mengingat nasehat Pak Munsoji dan Pak Muchtar Shobir "Setiap kesulitan pasti ada kemudahan Vit, janganlah kamu putus asa. Allah sudah menjanjikan kepada kita dalam surat Alam Nasyrah ayat 5-6". Saya pun selalu mengingat nasihat tersebut karena saya tahu bahwa Allah tak pernah ingkar janji dan Allah selalu bersikap adil kepada seluruh umatnya.











Nurvita Andriyani

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan karya saya,boleh memberikan saran ataupun kritik yang membangun. ^_^

Diberdayakan oleh Blogger.

Ads 468x60px

Social Icons

Featured Posts

Labels

Kategori

Popular Posts

Pengunjung

free counters